Running teks

Selamat Datang di Blog Pendidikan dan Informasi, Silahkan dibaca, atau download berbagai materi perkuliahan yang saudara butuhkan...

Minggu, 12 Desember 2010

RISALAH SEMINAR INTERNASIONAL DENGAN TEMA: AKAR SEJARAH DAN PERKEMBANGAN FUNDAMENTALISME ISLAM DI NUSANTARA

Prof. Azumardi Azra

Tema: Geneologi Radikalisme dan Masa depannya di Indonesia

1. Radikalisme memiliki akar-akar dontrinal dan historis sosiologis yang panjang.

2. Radikalisme bisa disebabkan faktor internal dan eksternal

3. Radikalisme Islam di Indonesia bukan sesuatu hal baru – sudah ada sejak masa-masa awal pasca kemerdekaan DI/TII.

4. Perlu penguatan Islam Washatiyah untuk merespon pemikiran gerakan radikal.

Prof. Mansor Mohd Noor

Tema: Manipulasi agama oleh Imajinasi agama Manusia

Ilmu agama mesti literasi di kalangan ahli, akademisi serta Ormas untuk menghindari manipulasi agama oleh manusia. Mendahulukan agama dalam arus perdana melalui diinstitusikan pelaksanaan Islam berteras rasional legal dituntut untuk memasti kestabilan dan kemajuan dalam negara.

Prof. Dr. H. Muhammad Bambang Pranowo

Tema : Militansi Islam Jawa

1. Sifat orang jawa Tiga Nga: ngalah, ngalih, dan ngamuk.

2. Ketika Islam datang para da’i Islam tidak serta merta mampu menyingkirkan budaya Hinduism dan Budhism yang Sinkretis.

3. Bangsa Indonesia perlu mewaspadai masuknya paham-paham yang ekstrim dan radikal yang memicu munculnya terorisme.

4. Merupakan fakta yang tak terbantahkan bahwa mereka yang terlibat dalam berbagai aksi terorisme di Indonesia kebanyakkan berasal dari jawa. Namun hal itu tidak dapat dijeneralisasi bahwa Islam di jawa sudah berobah corak menjadi Islam militan.

5. Militansi tersebut hanya dimiliki oleh sejumlah kecil orang jawa yang kebetulan memiliki pengalaman ikut berperang di Afganistan melawan tentara pendudukan Rusia.

6. Mereka sangat marah pada Amerika yang semula membantu mereka melawan Rusia terutama sesudah Amerika menyerang Afganistan pasca pristiwa 11 september 2001. Akibatnya mereka berupaya menghancurkan kepentingan Amerika di manapun berada dan musuh di Indonesia

7. Tindakan sejumlah orang jawa militan tadi tidak mungkin memperoleh dukungan luas di Jawa karena pada dasarnya Islam di Jawa dan nusantara pada umumnya adalah Islam yang berwatak “ramah” dalam interaksinya dengan pihak lain, bukan Islam yang “marah”.

Prof. Dr. Mestika Zed

Tema : Islam dan Budaya Lokal Minang Kabau Modren

1. Budaya Minang Kabau memiliki sejumlah karakteristik positif yang sesuai dengan tuntutan zaman

2. Ada persamaan antara budaya Minang Kabau dengan Islam dan keduanya bisa bersinergis dalam menghadapi perkembangan zaman

3. Terjadi ketegangan antara agama dengan adat di Minang Kabau, yaitu:

a. Dari sisi sumber : adat bersumber kepada tradisi ciptaan nenek moyang, sementara agama (Islam) bersumber kepada Al-Qur’an dan Sunnah.

b. Paradikma pemikiran adat berparadikma kepada empiris-induktif, agama berparadikma kewahyuan-deduktif.

c. Unit sosial, adat memiliki unit sosial lokal, sementara agama memiliki unit universal.

d. Sosiologis-historis, adat memiliki sosiologis –historis agraris, sementara agama memiliki sosiologis historis urban.

Dr. Nunu Burhanudddin, Lc. M. Ag

Tema: Akar dan Motif Fundamentalisme Islam

1. Akar dari motif fundamentalisme dapat dilihat dari tiga pembabakan: sebagai akar klasik, modren, dan kontemporer.

2. Fenomena kemoderenan merupakan akar terpenting yang memicu munculnya fundamentalisme:

a. Ikhwan Al-Muslimin di Mesir

b. Jamaah Islami di Pakistan dan

c. Jamaah Islamiyah di Malaysia

3. Tipologi fundamentalisme di Indonesia:

a. Fundamentalisme prakmatis

b. Fundamentalisme radikal

c.Fundamentalisme idialis